Selasa, 24 Februari 2009

GmnI Komisariat FMIPA USU Menuju Paradigma Baru


GmnI Komisariat FMIPA USU Menuju Paradigma Baru

( Perubahan ditangan Pengurus Komisariat GmnI FMIPA USU Periode 2008-2009 yang baru dilantik oleh DPC GmnI Kota Medan , Akankah ? )


Pada tanggal 26 Juli 2008 Pengurus Komisariat GmnI FMIPA USU periode 2008-2009 telah dilantik oleh Dewan Pimpinan Cabang Kota Medan untuk menjalankan roda keorganisasian satu tahun kedepan. Kepemimpinan GmnI FMIPA USU ini tentunya dihasilkan melalui mekanisme demokrasi yakni Rapat komisariat (Rakom ) sebagai pengejawantahan amanah konstitusi yang harus dijalankan. Didalam melaksanakan proses-proses teknis Rapat Komisariat yang telah dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2008 di Jln.Bioteknologi Kampus FMIPA USU tentunya banyak sekali ditemukan perbedaan-perbedaaan konsep, pendapat maupun pemikiran yang tujuan sebenarnya bagaimana membuat perubahan yang signifikan ditubuh GmnI FMIPA USU ini. Seyogianya kebiasaan dalam setiap pesta demokrasi, Rapat Komisariat GmnI FMIPA USU pun tidak terlepas dalam pertarungan-pertarungan dinamika yang berlangsung cukup a lot.

Jurnal Pelaksanaan Rapat Komisariat ( Rakom ) GmnI FMIPA USU

Berkisar pukul 14.00 WIB, dikampus FMIPA USU melalui pekik perjuangan resmilah Rapat Komisariat dibuka oleh Bung Rivondi sebagai perwakilan dari DPC GmnI Kota medan. Untuk pembahasan Jadwal acara, tata tertib persidangan dan pemilihan pimpinan sidang tetap masih berlangsung cukup kondusif tanpa banyak dihujani dengan interupsi maupun pertanyaan-pertanyaan.
Berkisar pukul 16.00 wib, terpilihlah bung Jhon.L. Simanjuttak dan Bung Paska Erianto Saragih sebagai pimpinan sidang dalam memimpin agenda acara tentang pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus komisariat periode 2007-2008. Pada agenda itu akhirnya LPJ pengurus komisariat GmnI FMIPA USU diterima dengan bulat oleh peserta Rakom.
Berkisar pukul 17.00 wib, dua orang kandidat komisaris yakni bung Frofidierman Sonik Purba dan Bung Jhon.L.Simanjuttak maju dalam memperebutkan pucuk pimpinan tertinggi di komisariat untuk menahkodai GmnI FMIPA USU ini ditengah-tengah tantangan ombak perjuangan yang sedang terjadi.Sebelum mekanisme voting dilakukan kedua kandidat diperbolehkan untuk menjalankan mekanisme lobi apakah ada yang mengalah atau maju terus. Akhirnya kedua kandidat sepakat untuk bersaing maju terus karena kekuatan libido kedua kandidat untuk menjadi pemimpin sangat besar. Berkisar kira-kira 10 menit tahap pemilihan sudah selesai dan akhirnya melalui pemungutan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil akhirnya terpilihlah bung Frofidierman Sonik Purba sebagai komisaris GmnI FMIPA USU ini untuk satu tahun kedepan. Dalam kata sambutannya Bung Frofidierman Sonik Purba menyatakan bahwa kemenangannya dalam memperebutkan pucuk pimpinan di komisariat bukanlah kemenangannya sendiri melainkan kemenangan GmnI Komisariat FMIPA USU secara menyeluruh. Dia juga mengatakan bahwa dia akan menjalankan visi-misinya dalam membuat perubahan di tubuh GmnI Komisariat FMIPA USU kearah yang lebih baik.
Puncak dinamika rapat terjadi ketika Bung Rivondi Brahmana perwakilan DPC GmnI Kota Medan akan memberikan kata sambutan pada acara penutupan Rakom tiba-tiba bung Jhon.L. Simanjuttak melakukan interupsi mempertanyakan eksistensi DPC GmnI Kota Medan dan Sikap politik GmnI Komisariat FMIPA USU. Jhon.L. Simanjuttak berpendapat bahwa GmnI Komisariat FMIPA USU tidak pernah mendukung DPC GmnI Kota Medan hasil Konfercab kemarin. Pada saat bersamaan dia juga mengatakan bahwa tidak pernah GmnI Komisariat FMIPA USU merekomendasikan anggotanya untuk duduk dikepengurusan DPC GmnI Kota Medan tapi kenyataanya sarinah Aidani Harahap ditarik ke DPC dan dia menyatakan bahwa sarinah Aidani Harahap dan DPC GmnI Kota Medan telah mengkangkangi wibawa dan kebijakan politik GmnI komisariat FMIPA USU. Pada saat itu juga bung Jhon.L. Simanjuttak menyatakan agar GmnI Komisariat FMIPA USU menarik sarinah Aidani Harahap dari kepengurusan DPC GmnI Kota Medan atau sarinah Aidani akan direkomendasikan untuk dipecat dari keanggotaan keluarga besar GmnI. Akhirnya suasana Rakom menjadi panas. Sarinah Aidani Harahap pun melakukan protes keras terhadap pernyataan bung Jhon.L. Simanjuttak dengan melakukan perang argumentasi untuk mempertahankan eksistensinya di DPC GmnI Kota Medan. Pada saat bersamaan, sarinah Aidani Harahap pun mempertanyakan kedudukan Jhon.L. Simanjuttak sebagai Menteri di Pemerintahaan Mahasiswa dimana Fritjen Harianja sebagai Presiden Senat mahasiswa USU menurut versi KPU USU. Sarinah Aidani Harahap menyatakan bahwa GmnI FMIPA USU pun tidak pernah merekomendasikan Bung Jhon.L. Simanjuttak untuk duduk sebagai menteri. Dia juga menyatakan kalau dirinya dikenakan sanksi oleh GmnI Komisariat FMIPA USU maka sanksi tersebut harus berlaku juga untuk bung Jhon.L. Simanjuutak. Bung Jhon.L. Simanjuttak pun melakukan pembenaran kalau dirinya direkomendasikan dari organisasi lain jadi tidak menyalahi kebijakan politik GmnI FMIPA USU terhadap Pemira USU. Perlu diketahui bahwa kebijakan politik GmnI komisariat FMIPA USU tidak mendukung Fritjen Harianja Sebagai Presiden Mahasiswa USU versi KPU USU maupun Diki Altriki Sebagai Presiden Mahasiswa Versi MMU. Ketika berita ini dimuat, Pemira USU terjadi konflik dimana Diki Altrika yang memperoleh suara terbanyak pada Pemira USU melakukan kecurangan dan Fritjen Harianja sebagai pemenang nomor dua disahkan oleh KPU USU sebagai Presiden Mahasiswa USU menggantikan posisi Diki Altrika yang kemenangannya memperebutkan kursi kepresidenan didiskualifikasi oleh KPU USU. Pada Pemira USU tersebut, GmnI Sekawasan USU hanya mendukung Bung Hubertus Manao dari GmnI Komisariat Fakultas Hukum sebagai Calon Presma USU. GmnI Komisariat FMIPA USU berpendapat bahwa baik Fritjen Harianja maupun Diki Altrika sama-sama cacat hukum untuk duduk sebagai Presiden Mahasiswa. Yang anehnya ada pernyataan Jhon.L. Simanjuttak yang meminta apakah ada bukti secara tertulis kalau GmnI komisariat FMIPA USU mendukung Bung Hubertus Manao sebagai calon Presiden Mahasiswa USU. Mendengar pernyataan itu, bung Frofidierman Sonik Purba pun mengatakan bahwa kalau secara tertulis memang tidak pernah dikeluarkan oleh pengurus komisariat GmnI FMIPA USU, tetapi bung Frofidierman Sonik Purba mempertanyakan balik bahwa kenapa selama ini ketika GmnI sekawasan USU melakukan rapat untuk memenangkan bung Hubertus Manao bung Jhon.L. Simanjuttak selalu hadir dan tidak pernah mempersoalkan masalah dukungan secara tertulis terhadap bung Hubertus Manao . Dia juga menambahkan kalau bukti secara tertulis untuk mendukung bung Hubertus Manao tidak ada, berarti itu adalah kesalahan pengurus komisariat GmnI FMIPA USU dimana bung Jhon.L. Simanjuttak juga duduk dikepengurusan tepatnya sebagai wakombid bidang kaderisasi periode 2007-2008.
Akhirnya permasalahan sarinah Aidani Harahap maupun Bung Jhon.L. Simanjutak menjalar terhadap anggota GmnI FMIPA USU yang lain yakni bung Paska Erianto Saragih yang kebetulan juga duduk sebagai menterinya Fritjen Harianja. Malam semakin larut dan agenda rapat yang dibuat menyimpang dari jadwal sebenarnya. Emosi peserta Rakom makin memuncak, ditambah lagi dengan tidak adanya logistik Rakom untuk menahan serangan perut yang keroncongan dan tenggorokan yang kering. Pada saat kondisi demokrasi itu, tiba-tiba bung Rivondi Brahmana meminta Jhon.L. Simanjutak untuk keluar dari sidang yaitu untuk melakukan mekanisme lobi. Akhirnya setelah bung Rivondi Brahmana melakukan mekanisme lobi terhadap bung Jhon.L. Simanjuttak diambillah keputusan bahwa permasalahan ini akan diputuskan pada pembahasan Komisi Program, Komisi Politik, dan Komisi Organisasi yang disepakati oleh peserta sidang Rakom dibahas dikemudian hari.
Berpijak pada pepatah Kuno yang menyatakan bahwa masa lalu harus dilewatkan dan sekarang adalah bagaimana membuat masa depan yang lebih baik, GmnI Komisariat FMIPA USU pun mengadopsi pepatah kuno ini untuk membangun kembali wibawa organisasi ditengah –tengah derasnya tantangan perjuangan. Hal ini ditandai dengan terbentuknya susunan kepengurusan GmnI Komisariat FMIPA USU yang disusun oleh bung Frofidierman Sonik Purba sebagai Formatur Tunggal.

Jurnal Pelaksanaan Pelantikan Pengurus Komisariat GmnI FMIPA USU.

Berkisar pukul 14.00 WIB, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars GmnI dan Mars Marhaen yang dipandu oleh pembawa acara pelantikan yaitu sarinah Desi Aruan, Bung Charles Ritonga sebagai Wakil Sekretaris DPC GmnI Kota Medan membacakan Surat Keputusan DPC GmnI Kota Medan tentang pengangkatan dan pengesahan pengurus komisariat GmnI FMIPA USU. Bung Charles Ritonga menyatakan bahwa proses pelantikan ini hendaknya dijadakan ajang konsolidasi kader di tingkatan komisariat GmnI FMIPA USU. Hal-hal yang selama ini bertentangan khususnya pada waktu Rakom kemarin hendaknya tidak dijadikan ajang perpecahan ditubuh GmnI komisariat FMIPA USU tetapi diambil hal-hal yang positifnya dalam membangun GmnI ini kedepan.
Pada acara pelantikan tersebut komisaris terpilih bung Frofidierman Sonik Purba memberikan kartu ucapan selamat kepada bung dan sarinah yang terpilih sebagai pengurus komisariat satu tahun kedepan. Kartu ucapan selamat ini hendaknya dijadikan motivasi dan simbol perjuangan dalam membangkitkan jiwa perjuangan,” Kata bung Frofidierman Sonik Purba pada kata sambutannya.
Pada acara pelantikan tersebut dihadiri oleh Pengurus Komisariat FISIP USU, Pengurus Komisariat Ekonomi USU, Pengurus Komisariat UHN ( Nomensen ) dan Pengurus Komisariat Universitas Darma Agung. Disamping itu juga dihadiri Wakabid Kajian Sarinah DPC GmnI Kota Medan sarinah Aidani Novita Harahap beserta beberapa anggota GmnI Sekawasan Kota Medan. Pada acara pelantikan tersebut, undangan disuguhi dengan makanan dan minuman yang dikonsep semurah mungkin tapi penuh dengan Gizi yang memadai.

Tidak ada komentar: