Sabtu, 21 Maret 2009

Meredam Kekerasan Dengan Cinta


Meredam Kekerasan Dengan Cinta
Oleh :
Frofidierman Sonik Purba

Ditengah-tengah perjuangan bangsa untuk keluar dari keterbelakangan dan keterburukan, bangsa ini kembali harus diperhadapkan pada permasalahan sosial yang baru yakni maraknya kekerasan yang terjadi di masyarakat. Pelaku kekerasan yang terjadi tidak mengenal usia. Ada yang terjadi dikalangan orang tua seperti kekerasan dalam rumah tangga( KDRT) maupun dikalangan anak-anak seperti terjadinya tawuran antar sekolah yang seakan-akan anak bangsa tidak lagi memiliki moral.
Permasalahan kemiskinan yang semakin memprihatinkan sebagai konsekunsi logis dampak krisis global dapat menjadi salah satu akar dari makin maraknya kekerasan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Angka Pengangguran yang dari hari ke hari berkembang secara signifikan menyebabkan masyarakat akan mengambil jalan pintas yakni dengan kekerasan untuk mempereoleh sesuap nasi. Belum lagi karena diskriminasi kelas antara si kaya dan si miskin menyebabkan terjadinya kecemburuan sosial sehingga menstimulus terciptanya aksi kekerasan.
Apapun akar dari permasalahan kekerasan itu, satu hal yang pasti hendaknyalah nilai-nilai moralitas harus kita junjung tinggi. Kita harus mampu dan mau untuk belajar mencintai sesama kita. Kalau kita pada posisi yang kaya secara materi hendaknyalah jangan sombong dan bersedia membantu orang yang miskin secara materi keluar dari kemiskinan misalnya melalui bantuan dana untuk membuka usaha. Ibaratnya kalau kita memiliki dua buah baju hendaknyalah kita memberikan satu kepada yang tidak memiliki baju. Disamping itu kalau kita berada pada posisi miskin secara materi hendaknyalah budaya iri hati terhadap orang yang kaya secara materi harus kita singkirkan jauh dari sanubari kita dengan berusaha untuk bangkit dan bekerja keras dalam melawan kemiskinan. Andrie Wongso, motivator No.1 di Indonesia pernah berkata sukses dan kaya secara materi adalah hak siapa saja bagi orang yang mau berusaha keras untuk mewujudkannya.
Sudah saatnya aksi kekerasan yang mulai membudaya ini kita berantas secara bersama-sama. Salah satu factor yang sangat berperan adalah keluarga yang harus mengajarkan sejak dini nilai-nilai moralitas sehingga generasi tua maupun generasi muda dapat belajar mencintai sesama manusia. Disamping itu pemerintah melalui lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan harus mampu mengajarkan pendidikan akhlak maupun moral kepada masyarakatnya. Alangkah ironisnya apabila bangsa yang dikenal religius ini ternyata aksi kekerasan marak terjadi. Oleh karena itu mari kita hancurkan budaya kekerasan dengan menaburkan benih-benih cinta diantara sesama kita. Jadi selamat mencintai sesama manusia.

Tidak ada komentar: